Selamat Datang di
ZI-WBK POLIWANGI
Apa itu Zona Integritas ?
Zona Integritas (ZI) adalah strategi percepatan Reformasi Birokrasi melalui pembangunan unit kerja pelayanan yang lebih baik. Program ini bertujuan memperkuat integritas dalam seluruh aspek operasional dan akademik kampus menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dimana pelayanan lebih transparan bebas dari korupsi dan gratifikasi.


Area ZI-WBK
Kami berkomitmen menciptakan lingkungan kampus yang bersih dan transparan melalui ZI-WBK, dengan memastikan integritas dan pelayanan publik berkualitas bebas korupsi.
Nilai Survei
Kami melakukan survei untuk mengumpulkan pendapat responden tentang pengalaman di kampus, termasuk fasilitas, layanan, dan kepuasan secara umum.
Berita Terkini

Sosialiasi Pendidikan Anti Korupsi
24 Oktober 2024
Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) menggelar seminar bertajuk “Pentingnya Pendidikan Anti Korupsi” yang dihadiri oleh para dosen dan pimpinan kampus. Acara yang berlangsung di Hotel Ketapang ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran civitas akademika, khususnya di kalangan tenaga pendidik, mengenai pentingnya integritas dalam dunia pendidikan serta peran strategis mereka dalam mencegah korupsi.Seminar ini dibuka oleh Direktur Poliwangi, M. Shofiul Amin, yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa para dosen dan pimpinan kampus memegang peranan penting dalam upaya pemberantasan korupsi melalui pendidikan. “Sebagai pengajar dan pemimpin, kita memiliki tanggung jawab untuk tidak hanya mendidik mahasiswa dalam bidang keilmuan, tetapi juga dalam membentuk karakter yang berintegritas. Pendidikan anti korupsi harus menjadi bagian dari proses pembelajaran di kampus,” tegas Bapak DIrekturAcara ini turut menghadirkan pembicara dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang memberikan pemaparan mendalam mengenai bahaya korupsi di berbagai sektor, termasuk di lingkungan pendidikan. Dalam presentasinya, narasumber dari KPK menyoroti bahwa korupsi di sektor pendidikan dapat terjadi melalui berbagai bentuk, seperti penyalahgunaan anggaran, kolusi dalam proses penerimaan mahasiswa, hingga ketidaktransparan dalam kegiatan akademik. “Para dosen dan pimpinan kampus memiliki peran sentral dalam memastikan proses pendidikan berjalan dengan transparan dan akuntabel,” ujar perwakilan KPK.Salah satu pimpinan yang hadir, M DImyati Ayatullah., menyampaikan bahwa seminar ini memberikan wawasan baru mengenai peran dosen dalam mencegah praktik korupsi di kampus. “Kami sebagai tenaga pendidik harus lebih sadar akan peran kami dalam membentuk generasi yang jujur dan berintegritas. Ini adalah tanggung jawab besar yang harus kami emban,” katanya.Dalam sesi diskusi, para peserta yang terdiri dari dosen dan pimpinan kampus berdialog mengenai upaya pencegahan korupsi di lingkungan kampus. Beberapa isu yang dibahas termasuk pentingnya transparansi dalam pengelolaan dana penelitian, evaluasi program pendidikan, serta penerapan standar etika yang lebih ketat di kalangan dosen dan staf administrasi.Seminar ini diakhiri dengan komitmen bersama dari seluruh peserta untuk terus mendukung upaya pemberantasan korupsi di lingkungan pendidikan. Pihak kampus berencana untuk mengadakan kegiatan lanjutan, termasuk pelatihan bagi dosen terkait penerapan prinsip-prinsip anti korupsi dalam proses pembelajaran dan administrasi kampus.Dengan diselenggarakannya acara ini, Politeknik Negeri Banyuwangi semakin mempertegas komitmennya untuk menjadi institusi pendidikan yang bersih dari korupsi serta mendidik generasi yang berintegritas, tidak hanya bagi mahasiswa, tetapi juga seluruh komponen kampus, termasuk dosen dan pimpinan. 
Biro Ortala Dampingi Politeknik Negeri Banyuwangi Dalam Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK
10 Oktober 2023
Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) melaksanakan pendampingan pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dengan bimbingan dari Biro Organisasi dan Tata Laksana (Ortala). Kegiatan ini merupakan langkah penting bagi Poliwangi dalam mewujudkan tata kelola kampus yang bersih, transparan, dan akuntabel.Pendampingan yang dilaksanakan di aula kampus tersebut dihadiri oleh pimpinan Poliwangi, dosen, serta staf administrasi yang tergabung dalam tim ZI. Wakil Direktur II, Bapak Devit Suwardiyanto, dalam sambutannya menyatakan bahwa pembangunan ZI di lingkungan Poliwangi adalah salah satu prioritas utama kampus dalam meningkatkan pelayanan publik dan menghapus praktik korupsi.“Kami berkomitmen untuk terus memperkuat integritas dalam setiap aspek pelayanan di kampus ini. Pendampingan dari Biro Ortala ini sangat penting dalam membantu kami memahami dan mengimplementasikan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai WBK,” ungkap Bapak Devit SuwardiyantoBiro Ortala, yang bertugas mengawasi penerapan tata kelola pemerintahan yang baik, memberikan pemaparan mengenai strategi-strategi yang harus dilakukan oleh Poliwangi untuk mencapai predikat WBK. Dalam presentasinya, perwakilan Biro Ortala menjelaskan bahwa kunci sukses dalam membangun Zona Integritas terletak pada perubahan budaya kerja dan komitmen seluruh komponen kampus, mulai dari pimpinan hingga staf.“Pembangunan Zona Integritas ini membutuhkan komitmen penuh dari seluruh pihak. Tidak hanya pada tataran kebijakan, tetapi juga dalam pelaksanaan sehari-hari di lingkungan kampus. Dengan menerapkan sistem pengawasan yang baik dan pelayanan publik yang transparan, predikat WBK dapat diraih,” jelas perwakilan Biro Ortala.Pendampingan ini juga membahas enam area perubahan yang menjadi fokus dalam pembangunan ZI, yaitu manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan akuntabilitas, penguatan pengawasan, dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Setiap area tersebut harus diperbaiki dan disesuaikan dengan standar WBK agar kampus dapat dinilai layak mendapatkan predikat tersebut.Dalam sesi diskusi, sejumlah dosen dan staf mengajukan pertanyaan terkait langkah-langkah konkret yang harus diambil untuk memaksimalkan pembangunan ZI di lingkungan kampus. Beberapa isu yang dibahas termasuk pentingnya transparansi dalam pengelolaan anggaran, sistem evaluasi kinerja yang lebih adil, serta penguatan pengawasan internal agar tidak terjadi penyimpangan.Bapak Devit Suwardiyanto. menyampaikan bahwa pendampingan dari Biro Ortala memberikan panduan yang jelas dan strategis bagi Poliwangi untuk meraih WBK. “Kami merasa terbantu dengan pendampingan ini, dan kami yakin Poliwangi bisa mencapai target WBK jika semua elemen kampus bersatu dan menjalankan perannya masing-masing dengan baik,” ujarnya.Politeknik Negeri Banyuwangi berharap, dengan pendampingan ini, pembangunan Zona Integritas dapat berjalan dengan lebih terarah dan sistematis, sehingga kampus dapat mewujudkan layanan publik yang bebas dari korupsi dan semakin dipercaya oleh masyarakat. Pihak kampus juga berencana untuk melanjutkan evaluasi internal secara berkala guna memastikan semua standar WBK terpenuhi.Dengan berakhirnya acara pendampingan ini, Poliwangi semakin optimis untuk meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi dan menjadi salah satu kampus yang dapat dijadikan teladan dalam hal tata kelola yang bersih dan berintegritas. 
Politeknik Negeri Banyuwangi Menuju Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi, Kampanye Anti Korupsi Dan Gratifikasi
12 Agustus 2022
Politeknik Negeri Banyuwangi melaksanakan kegiatan Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi (ZI WBK) - Kampanye Anti Korupsi dan Gratifikasi dengan tujuan komitmen bersama, launching sistem pengaduan masayarakat dan wistle blowing system. Kegiatan ini dilaksanan pada hari Jum’at (12/8), di Hallroom Hotel El Royale Banyuwangi dengan mengundang Ketua STIKES Bapak Dr. H. Soekardjo, Perwakilan Universitas PGRI Banyuwangi Ibu Neni Nur Indah Sari, S.Pd., Perwakilan Politeknik Mitra Global Bapak Lucky Firmansyah, S.P., M.P., Perwakilan Akademi Kelautan Banyuwangi Bapak Suwarso, S.E., M.M., Rektor Institut Agama Islam Darussalam Bapak Dr. H. Ahmad Munib Syafa'at, Lc., M.E.I., Rektor Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi Bapak Drs. Andang Subaharianto, M. Hum., Bupati Kabupaten Banyuwangi (dalam hal ini diwakili oleh kepala Inspektorat Kabupaten Banyuwangi Bapak Ir. Pujo Hartanto), dan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi RI Bapak Dr. Nurul Ghufron, S.H., M.H serta seluruh pegawai Poliwangi.Acara dibuka oleh Bapak Devit Suwardiyanto, S.Si., M.T. selaku Ketua Tim Task Force ZI WBK. Beliau mengucapkan terima kasih banyak kepada seluruh yang telah turut serta menyelenggarakan acara dan berharap kedepannya Poliwangi mampu untuk bisa mendapatkan ZI WBK karena hal tersebut menegaskan Poliwangi bebas dari korupsi.Selanjutnya Direktur Poliwangi Bapak Shofiul Amin, S.T., M.T memberikan kata sambutan dan juga motivasi kepada seluruh pegawai untuk memiliki komitmen Bersama dan juga berkontribusi menuju ZI WBK. “Saya percaya bahwa seluruh pegawai di Poliwangi adalah pegawai yang jujur dan juga berintegritas tinggi yang mana Poliwangi ini tidak hanya sebagai tempat kita bekerja tapi juga seperti sebuah keluarga”.Direktur juga menyampaikan bahwa Poliwangi merupakan perguruan tinggi yang lebih dulu terjun untuk menuju ZI WBK ini. Direktur juga terus menekankan bahwa kegiatan ini dapat dicapai dengan berkolaborasi dari seluruh pihak dan melihatnya secara lebih luas dengan komitmen bersama. “Untuk mempertegas bahwa Poliwangi benar-benar ingin berada pada ZI WBK maka salah satu bentuknya dengan menyelenggarakan acara hari ini”.Direktur juga mengatakan bahwa salah satu ciri ZI WBK adalah mampu untuk mengikuti perkembangan zaman yang sangat cepat. “Sudah seharusnya kita sebagai tenaga pendidik dan tenaga kependidikan untuk terus mengikuti dan terus mengupgrade segala bentuk perubahan karena seperti yang kita tau perkembangan zaman sangatlah cepat. Ide-ide yang ada pada tahun ini belum tentu dapat dilaksanakan di tahun yang akan datang. Oleh karena kita harus mau untuk terus berusaha maju mempejari hal-hal baru untuk mencapai hal-hal yang lebih baik sehingga pekerjaan kita mendapatkan berkah”.Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai Bersinergi mewujudkan Poliwangi tumbuh dan berkembang, Progres Poliwangi Menuju ZI – WBK, dan sosialisasi mengenai system pengaduan masyarakat Wistle Blowing System (WBS) yaitu menegakkan kedisiplinan civitas akademika terkait kesadaran Bersama anti korupsi dan anti gratifikasi menuju ZI WBK pada website lapor.poliwangi.ac.id dan materi tentang disiplin pegawai.Lalu memasuki puncak acara yaitu Kampanye Anti Korupsi dan Anti Gratifikasi yang disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi RI Bapak Dr. Nurul Gufron, S.H., M.H. Beliau memulai dengan penyajian materi mengenai Pendidikan Anti Korupsi dan Gratifikasi dengan tujuan agar Poliwangi mampu menuju ZI WBK. Beliau menjelaskan bahwa pentingnya memiliki mindset seperti para pendiri bangsa yaitu untuk bisa memberikan kesejahteraan, perlindungan, dan mencerdesakan kehidupan bangsa khusunya para mahasiswa di Poliwangi. “Tujuan kita bekerja tidak hanya untuk mencari nafkah tetapi tujuan jangka panjang yaitu untuk bermanfaat dan juga mencerdaskan mahasiswa Poliwangi”.Beliau mengungkapkan untuk mencapai ZI WBK kita harus memiliki tujuan yang jelas dan juga aksi nyata untuk mencapai hal tersebut. Dengan adanya aturan dan juga program yang jelas maka hal tersebut dapat dicapai melalui kontribusi dari semua pihak. Beliau lalu menjelaskan pengaruh daripada korupsi yang mana hal tersebut memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap bangsa Indonesia. Beliau menjelaskan apa yang dimaksud dengan gratifikasi, “gratifikasi itu meliputi 3 hal yaitu suap, gratif, dan pemerasan dan ketiga hal tersebut berkaitan dengan uang”. Gratifikasi merupakan pemberian dengan tujuan mendapatkan keuntungan di waktu yang akan datang sehingga hal tersebut akan menyebabkan seseorang “ketergantungan” dan pada akhirnya melakukan suap dan juga pemerasan.Beliau juga memaparkan fakta bahwa 86% koruptor merupakan alumni dari Perguruan Tinggi. “Korupsi sangat sulit dilakukan oleh seseorang yang memiliki latar belakang pendidikan tamatan SD, SMP, SMA hal tersebut terjadi dikarenakan dengan pendidikan yang tinggi seseorang akan lebih mudah untuk mendapatkan jabatan dan sering kali jabatan yang diamanahkan tidak sesuai dengan harapan”. Hal ini dikarenakan kurangnya integritas seseorang dalam mengemban amanah. “ini menunjukkan bahwa ilmu sudah S1, S2 dan S3 tetapi integritasnya sangat rendah”. Seharusnya semakin tinggi pendidikan seseorang maka dedikasi dan integritasnya semakin tinggi pula.Beliau mengatakan untuk mendidik seseorang agar memiliki integritas yang tinggi dimulai dari diri sendiri. “Dosen sebagai tenaga kependidik harus memiliki integritas yang baik agar menciptakan sumber daya manusia khususnya mahasiswa juga memiliki integritas yang baik pula”. Beliau menjelaskan lebih lanjut bahwa integritas hilang pada dunia pendidikan di mulai pada saat rekrutmen mahasiswa. “Jika pada rekrutmen terdapat suap menyuap maka disitulah awal mulanya”. Proses pendidikan adalah gerbang awal untuk dapat menciptakan generasi-genarasi yang memiliki integritas yang tinggi untuk itu maka seluruh pihak harus menanamkan hal tersebut kepada mahasiswa.Selanjutnya Poliwangi yang diwakili oleh Direktur memberikan vandel dan penulisan pesan dari Bapak Dr. Nurul Gufron, S.H., M.H. Acara ditutup dengan sesi foto bersama narasumber, direktur dan wakil direktur Poliwangi, dan tamu undangan.serta penandatanganan komitmen bersama Poliwangi menuju ZI WBK secara simbolis yang di awali oleh direktur dan wakil direktur diikuti oleh seluruh tenaga kependidikan dan tenaga pendidik Poliwangi.